Friday 29 August 2014

Nilai C itu rasanya...

Kemarin itu baru saja pembagian Kartu Hasil Studi (KHS) semester genap. Dan...ada satu mata kuliah yang nilainya tidak sesuai harapan, lebih tepatnya tidak sesuai perkiraan. Karena saya merasa bisa (bukan berarti sombong) lho ya...Sebenarnya itu mata kuliah untuk tahun depan, tapi karena sks yang saya ambil masih kurang, jadilah mata kuliah itu saya ambil di semester genap kemarin.

Rasanya memang lumayan bersusah-susah saat menjalani kuliah tersebut. Di awal pertemuan bu dosen sudah mewanti-wanti bahwa beliau tidak suka kepada mahasiswa yang mengambil jatah 24 sks dan masih semester awal sudah mengambil mata kuliah yang beliau ajarkan. Lumayan berpikir keras untuk mencerna kalimat itu. Secara lah ya, bukannya seneng ya kalau mahasiswanya pintar jadi cepat selesai. Mungkin beliau bukan tipe yang seperti itu. Whatever lah ya bu...

Selanjutnya, jadwal kuliah pun dirubah yang tadinya sore menjadi pagi. Bagi saya itu mengganggu, karena saya memang sengaja mengambil kuliah yang sore agar pagi dan siang saya fokus bekerja. Nah, jika sudah seperti ini saya tidak bisa melawan. Sebagian besar teman sekelas saya sudah pasti setuju kelas dirubah jadi pagi, secara mereka di pagi dan siang tidak ada kesibukan. Alhasil selama satu semester saya selalu ijin dari kantor untuk mengikuti kuliah pagi. Tidak jarang saya jadi bolos kuliah karena saking tidak enaknya tiap Jumat ijin untuk kuliah. Luar biasa kan perjuangannya... Alhamdulillaah...

Saat mengerjakan UTS saya merasa bisa, apalagi ketika UAS. Menurut saya, tidak ada kendala saat mengerjakan soal ujian saat itu. Tugas juga saya kerjakan dan kumpulkan. Dalam proses mengerjakan tugas itu saya lakukan dengan sepenuh hati. Hehee.... Karena biasanya sering copas dari internet, tapi ketika mengerjakan tugas matkul tersebut saya benar-benar bersemangat. Literaturnya lengkap, sumbernya juga jelas, analisisnya juga dari saya sendiri. Benar-benar saya kerjakan dengan sepenuh hati. Jadi semakin yakin bahwa besok pasti nilainya bagus. Entah ini sombong atau apa, tapi menurut saya ini lebih seperti berhusnudzon (berprasangka baik) dan optimis.

Tapi kenyataan berkata lain, saya mendapatkan nilai C. Meskipun kakak kelas banyak yang telah memberi tahu saya bahwa dosen tersebut sangat pelit terhadap nilai, tapi saya tetap optimis. Namun apa boleh dikata, nilai sudah keluar dan ternyata tidak sesuai harapan dan perkiraan. Down sudah pasti, kecewa, sedih, rasa tidak percaya, tidak ada lagi prasangka baik.

Saya dan teman saya berinisiatif untuk konfirmasi nilai, karena ada dorongan dari dosen lain. Itu adalah hak mahasiswa untuk memperoleh kejelasan mengenai nilai yang diperoleh. Hak untuk mendapatkan koreksi, dan juga untuk mengajukan keberatan jika merasa bisa dalam mengerjakan ujian. Tapi itu semua kembali lagi kepada dosen pengampunya. Karena setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Walaupun sebagai dosen, seharusnya lebih objektif dan terbuka terhadap mahasiswa. Ketika saya dan teman saya mengajukan konfirmasi, ternyata memang sudah tidak bisa dirubah lagi. Ya sudahlah...

Akhirnya saya harus bisa menerima keputusan itu. Kita boleh berencana tapi tetap Allah yang Maha Menentukan. Tidak ada yang kebetulan, semua sudah diatur dengan sempurna oleh yang Maha Berkehendak. Tidak ada yang meleset dari perkiraan-Nya. Ada teman yang terlihat usahanya tidak terlalu getol, dia juga tidak mengumpulkan tugas, tetapi nilainya aman, tidak ada nilai C. Saya sempat cemburu, tapi akhirnya saya sadar. Mungkin usaha saya masih kurang dibandingkan dia, mungkin doa dan sedekah saya masih kurang.  Mungkin saya masih sering lupa, mungkin masih banyak kewajiban yang belum saya kerjakan, mungkin saya terlalu sombong. Astaghfirullohal'adzim....semoga dengan cobaan ini semakin meningkatkan ketaqwaan saya terhadap Allah, jangan pernah berhenti bersyukur, bersyukur tanpa syarat, selalu berusaha yang terbaik, selalu berfikir positif. Allah mengikuti prasangka hamba-Nya.


No comments:

Post a Comment