Saturday 30 August 2014

Birthday Post

This is about birthday post. Hehee.....yang lagi ultah kepingin eksis...
Tepatnya teman-teman Salsabila yang ultah. Setiap kali ada yang ultah sudah pasti ada birthday cake yang menyambut, tiup lilin, selanjutnya dinner. Waaah......all of us are happy. Jadi tidak hanya yang ultah yang happy, tapi semua ikut kebanjiran berkah. Insha Allah....

Bunder's birthday
Fahmi's birthday

My birthday
Mba Wulan's birthday
Mba Sikur's birthday
Kalian lagi. Dedek's birthday

Segala ekspresi. hehee...
Cciieee....cciiieee....

Oke guys....Happy birthday to all of us.
Thanks Allah for everything.
Hope the next will be barokah, God bless us.
Keep istiqomah in Allah SWT. Always be better muslimin and muslimah.
Aamiin....
Love you all.

Friday 29 August 2014

Nilai C itu rasanya...

Kemarin itu baru saja pembagian Kartu Hasil Studi (KHS) semester genap. Dan...ada satu mata kuliah yang nilainya tidak sesuai harapan, lebih tepatnya tidak sesuai perkiraan. Karena saya merasa bisa (bukan berarti sombong) lho ya...Sebenarnya itu mata kuliah untuk tahun depan, tapi karena sks yang saya ambil masih kurang, jadilah mata kuliah itu saya ambil di semester genap kemarin.

Rasanya memang lumayan bersusah-susah saat menjalani kuliah tersebut. Di awal pertemuan bu dosen sudah mewanti-wanti bahwa beliau tidak suka kepada mahasiswa yang mengambil jatah 24 sks dan masih semester awal sudah mengambil mata kuliah yang beliau ajarkan. Lumayan berpikir keras untuk mencerna kalimat itu. Secara lah ya, bukannya seneng ya kalau mahasiswanya pintar jadi cepat selesai. Mungkin beliau bukan tipe yang seperti itu. Whatever lah ya bu...

Selanjutnya, jadwal kuliah pun dirubah yang tadinya sore menjadi pagi. Bagi saya itu mengganggu, karena saya memang sengaja mengambil kuliah yang sore agar pagi dan siang saya fokus bekerja. Nah, jika sudah seperti ini saya tidak bisa melawan. Sebagian besar teman sekelas saya sudah pasti setuju kelas dirubah jadi pagi, secara mereka di pagi dan siang tidak ada kesibukan. Alhasil selama satu semester saya selalu ijin dari kantor untuk mengikuti kuliah pagi. Tidak jarang saya jadi bolos kuliah karena saking tidak enaknya tiap Jumat ijin untuk kuliah. Luar biasa kan perjuangannya... Alhamdulillaah...

Saat mengerjakan UTS saya merasa bisa, apalagi ketika UAS. Menurut saya, tidak ada kendala saat mengerjakan soal ujian saat itu. Tugas juga saya kerjakan dan kumpulkan. Dalam proses mengerjakan tugas itu saya lakukan dengan sepenuh hati. Hehee.... Karena biasanya sering copas dari internet, tapi ketika mengerjakan tugas matkul tersebut saya benar-benar bersemangat. Literaturnya lengkap, sumbernya juga jelas, analisisnya juga dari saya sendiri. Benar-benar saya kerjakan dengan sepenuh hati. Jadi semakin yakin bahwa besok pasti nilainya bagus. Entah ini sombong atau apa, tapi menurut saya ini lebih seperti berhusnudzon (berprasangka baik) dan optimis.

Tapi kenyataan berkata lain, saya mendapatkan nilai C. Meskipun kakak kelas banyak yang telah memberi tahu saya bahwa dosen tersebut sangat pelit terhadap nilai, tapi saya tetap optimis. Namun apa boleh dikata, nilai sudah keluar dan ternyata tidak sesuai harapan dan perkiraan. Down sudah pasti, kecewa, sedih, rasa tidak percaya, tidak ada lagi prasangka baik.

Saya dan teman saya berinisiatif untuk konfirmasi nilai, karena ada dorongan dari dosen lain. Itu adalah hak mahasiswa untuk memperoleh kejelasan mengenai nilai yang diperoleh. Hak untuk mendapatkan koreksi, dan juga untuk mengajukan keberatan jika merasa bisa dalam mengerjakan ujian. Tapi itu semua kembali lagi kepada dosen pengampunya. Karena setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Walaupun sebagai dosen, seharusnya lebih objektif dan terbuka terhadap mahasiswa. Ketika saya dan teman saya mengajukan konfirmasi, ternyata memang sudah tidak bisa dirubah lagi. Ya sudahlah...

Akhirnya saya harus bisa menerima keputusan itu. Kita boleh berencana tapi tetap Allah yang Maha Menentukan. Tidak ada yang kebetulan, semua sudah diatur dengan sempurna oleh yang Maha Berkehendak. Tidak ada yang meleset dari perkiraan-Nya. Ada teman yang terlihat usahanya tidak terlalu getol, dia juga tidak mengumpulkan tugas, tetapi nilainya aman, tidak ada nilai C. Saya sempat cemburu, tapi akhirnya saya sadar. Mungkin usaha saya masih kurang dibandingkan dia, mungkin doa dan sedekah saya masih kurang.  Mungkin saya masih sering lupa, mungkin masih banyak kewajiban yang belum saya kerjakan, mungkin saya terlalu sombong. Astaghfirullohal'adzim....semoga dengan cobaan ini semakin meningkatkan ketaqwaan saya terhadap Allah, jangan pernah berhenti bersyukur, bersyukur tanpa syarat, selalu berusaha yang terbaik, selalu berfikir positif. Allah mengikuti prasangka hamba-Nya.


Saturday 23 August 2014

Dieng, Wonosobo

Sebenarnya sudah setahun yang lalu, tapi saya ingin berbagi tentang perjalanan saya dan teman-teman. Semoga kalian berkenan...
Mungkin sekitar setahun yang lalu, yaitu Ramadhan 1434H (di foto juga sudah tertera). Hehee.....Saya dan teman-teman kantor saya traveling ke Dieng. Sebenarnya banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi, tapi karena keterbatasan waktu (liburnya terbatas) kami hanya sempat mengunjungi beberapa saja. Ya, saat itu adalah bulan Ramadhan, niat sekali ya puasa jalan-jalan. Namanya juga traveling, puasa tak akan mengurangi kesenangan kami saat berada di sana.

Kami berangkat dari Purwokerto sekitar pukul 10.00 wib menggunakan mobil rental, sampai di sana sekitar waktu sholat Ashar (di jalan berhenti beberapa kali) dan kami juga sempat mengunjungi satu objek wisata selama perjalanan. Setelah sampai kami langsung menuju guest house yang sudah kami pesan sebelumnya, tidak mahal untuk ukuran orang sebanyak ini, dengan fasilitas yang bagus juga.

Di depan penginapan
Inilah penginapan kami. Kami bersiap menuju obyek wisata Telaga Warna. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap, tapi tetap saja kami ke sana meggunakan mobil. Berikut ini adalah foto-foto kami di Telaga Warna yang indah nan menawan. Saya harap kalian tidak bosan karena fotonya lumayan banyak. Kami mengambil banyak gambar di sana.

Pintu masuk Telaga Warna

Memandang telaga yang Indah

Sebentar bersama foreigner
Saya dan Mba Mega (mereka bilang kami mirip)

Fero
Bunder (mba Sari)

Di balik pohon asik juga.

Mungkin bergelantungan aja lebih oke. Pfffft...

Sok kemodel-modelan

Bersama mba Mega (gak mirip kan?)

Menuju jalan yang tak berujung

Subhanallah...indah sekali.

Setelah puas melihat pemandangan Telaga Warna yang hijau, kami melanjutkan ke Kawah. Entah apa nama kawahnya saya lupa. Hehee...Tapi tidak kalah indahnya dengan obyek wisata sebelumnya. Berikut foto-fotonya....

Dilarang

Pose sebentar

Karena bau belerangnya sangat menyengat, kami hanya sebentar di sana. Kami memutuskan untuk menuju objek wisata selanjutnya, yaitu candi-candi. Ada Candi Gatot Kaca, Candi Arjuna, dan saudara mereka yang lain.

Candi

Mbaeh
Saatnya pulang

Mari pulaaanng.....besok harus bekerja lagi.
Alhamdulillaah....masih diberi kesempatan untuk menikmati karya ciptaan Allah SWT. Semoga semakin menambah rasa syukur kita akan keagungan Allah SWT, Tuhan semesta Alam, yang Maha Menciptakan, Sang pemilik alam semesta.


Friday 22 August 2014

Pantai Wonosari, Gunung Kidul

Tidak banyak yang akan saya tulis, ini adalah perjalanan saya dengan sahabat-sahabat saya. Mereka adalah teman sedari SMP dulu. Tempat yang kami kunjungi adalah pantai di Wonosari, daerah Gunung Kidul, Jogjakarta. Ada banyak pantai di Wonosari, di sepanjang daerah sana hampir semuanya pantai. Saya coba untuk menyebutkan satu persatu, yaitu Wedi Ombo, Baron, Siung, Indrayanti, Krakal, dan masih ada beberapa lagi saya tidak ingat betul. Tapi memang jarak antara pantai satu dengan yang lainnya tidak jauh, hanya menyisiri sepanjang jalan itu, kita dapat singgah di beberapa pantai yang mempesona.

Terkejut memang, mengingat Gunung kidul itu adalah gunung. Tak pernah terbayang di gunung akan ada pantai. Subhanallah...tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT. Semua hal di luar nalar kita sangat bisa Allah ciptakan. Semoga semua ini menambah rasa syukur dan cinta kita kepada Allah SWT. Aamiin....

Kunjungan pertama kami, pantai Wedi Ombo
Empat Sekawan

Pantai Wedi Ombo

Zendi, Hargi, Frandika, Fero, Melisa, Ryan
Jika saja kami membawa kail, pasti kami akan memancing di sana, karena ternyata banyak pemancing ya memancing di Panta Wedi Ombo. Apalagi banyak batu-batu yang bisa dijadikan pijakan, sangat cocok sebagai tempat untuk memancing.

Selanjutnya kami menuju Pantai Indrayanti, tetapi ternyata di sana sangatlah ramai. Bisa diibaratkan jika di Bali, Indrayanti hampir seperti Kuta yang tidak begitu privat. Alhasil, kami tidak jadi singgah dan melanjutkan penyisiran. Kami terpesona pada pantai di sebelahnya, yaitu Pantai Krakal. Akhirnya kami memutuskan untuk singgah dan bermain air. Anginnya sepoi-sepoi, sedikit ngantuk tapi sangat sayang jika melewatkan pemandangan indah yang terhampar di depan mata. Lepas sandal, bermain pasir, lanjut bermain air, ingin menangkap ikan juga. Aaah....menyenangkan sekali.

Pantai Krakal

Bukit pohon pinus di Pantai Krakal

Di atas Pantai Krakal
Di atas Pantai Krakal

Bersama sahabatku Hargi
Sebenarnya kami ingin ke Goa Pindul, tapi kami sudah lelah dan lapar. Masih ingin bermain, tapi ketika ingat perjalanan kami ke Purwokerto masih sangatlah jauh, niat itu pun kami urungkan. Mungkin lain waktu kami akan kembali untuk mengunjungi yang belum sempat terkunjungi. Insha Allah.....
Semoga masih diberi kesempatan untuk kembali menikmati salah satu ciptaan Allah SWT. Aamiin...

Thursday 21 August 2014

Proud of You Girl

Her name is Vitri Isnaeni, 16 years old on April 2014. She is my little sister. She is 7 years younger than me. When I write this post, now she is in the 2nd class of senior high school. I call her 'Pipit'.

Alhamdulillah, now she wears hijab. When she was in the 1st class, she promised to start wear hijab in the 2nd class. She still learn to wear hijab, not perfect. But the intension is the most important thing. Girl, with that age you have found the desire for wearing hijab. I'm very proud of you.

And these are your hijab style. Hihii....style for high school student. The simple style for a simple girl. You look more honorable because your hijab.
I remember when the first time I wore hijab. When Ramadhan, two years ago I just started wear hijab. But you, wear hijab when you are still a student of high school. This mean you aware earlier than me.

With her friend, Almira

With her classmate

With her classmate

With her besties

Pinky girl

You are Pipit

I hope you will be an istiqomah muslimah that always wear hijab. Don't ever open your hijab in front of many people. Because this is identity for muslimah. That what makes us different. Let's make our hijab better and better, be syar'i hijaber. I'm proud of you, and I love you my sister. 

Tuesday 19 August 2014

Sore Hari di Lapangan

Assalamu'alaikum....
Setiap mendekati hari proklamasi, masyarakat sering merayakan dengan kegiatan perlombaan sebagai perwujudan dari kegembiraan dan semangat juang yang diwariskan oleh para pahlawan. Hal tersebut juga dilakukan oleh masyarakat di desa saya. Tidak hanya perlombaan yang ditujukan untuk anak-anak dan pemuda, perlombaan ini bersifat umum yang artinya semua bisa ikut berpartisipasi. Dari anak-anak hingga orang tua banyak yang ikut serta meramaikan kegiatan perlombaan tersebut.

Sebenarnya sudah hampir seminggu kegiatan itu diadakan, tetapi baru hari Minggu saya bisa ikut serta menyaksikan. Alasannya karena dari Senin hingga Sabtu saya sibuk bekerja dan pulang sudah terlalu sore. Beginilah gambaran kegiatan perlombaan di lapangan desa saya. Hanya ini yang dapat saya tangkap, karena hari itu hanya perlombaan ini yang saya saksikan. Hehee...
Tapi ada pepatah lebih baik ada, walau sedikit daripada tidak sama sekali. #ngarang.

Lomba Tarik Tambang
Lapangan dipadati oleh masyarakat yang ingin menyaksikan perlombaan. Suara riuh, sorak-sorai para pendukung memadati arena lapangan yang biasanya digunakan untuk pemuda berlatih sepak bola. Jarang-jarang saya bisa ikut acara seperti ini, rasanya sungguh senang. Alhamdulillaah....
Sebenarnya selain lomba tarik tambang ada pertandingan lain, yaitu volly. Tapi sayang sekali saya tidak berhasil mengabadikan momen tersebut.

Sore hari memang sangat cocok untuk bermain dan bersantai. Semilir angin dan cahaya senja yang hangat menjadi nuansa tersendiri. Ya, sore itu saya mengajak adik, keponakan, serta anak tetangga, karena saya sangat menyukai anak kecil. Sangat senang melihat tingkah mereka.

Saya, Hafiz, Vina

Keponakan saya sangat menyukai bermain sabun. Hampir setiap kami bermain di lapangan, pasti jenis permainan ini yang dia pilih. Meskipun sebenarnya dia tidak begitu bisa untuk membuat gelembung-gelembung sabun itu. Jadilah saya mendampingi mereka bermain......Memberikan contoh dan ikut bermain.

Tiup yang kenceng tanteee...

Panji keyeeen...

Panji

Bersama Hafiz

Lucu sekali ya anak-anak itu....Serasa tak ada beban ketika bermain dengan mereka. Terkadang sampai tak ingat waktu kalau ternyata hari sudah mulai gelap. Damai sekali bersama mereka. Saya memang sering bermain dengan keponakan saya yang satu itu, tetapi jarang bersama anak-anak lain dan di tempat terbuka seperti di lapangan. Sehingga nuansanya tentu saja berbeda, dan itu sangat menyenangkan.

Yah...walaupun tujuan utama sebenarnya adalah acara lomba 17-an, jadi melenceng main-main sendiri. Tak apalah, essensi yang dicari kan kesenangan. Dan alhamdulillah, bermain bersama mereka sangat menyenangkan. Mungkin harus lebih sering membawa anak-anak ke arena terbuka, sehingga mereka bisa bermain sesuka hati.

Friday 15 August 2014

Backpacker: edisi Dream Land

Alhamdulillah....
Postingan kali ini saya beri judul 'Backpacker', walaupun sebenarnya tidak seekstrim backpacker dalam arti sesungguhnya. Karena pada kenyataannya perjalanan saya kemarin bisa dibilang tidak banyak melakukan persiapan, dari  perencanaan sampai perlengkapan survival.

Langsung saja, tepatnya hari Minggu 10 Agustus 2014 saya melakukan perjalanan ke sebuah tempat wisata di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Nama tempat wisata tersebut adalah 'Dream Land Park'. Tidak ada rencana khusus dalam perjalanan ini, sampai-sampai di pagi hari saat akan berangkat saya bangun terlambat. Sempat berpikir untuk batal, tapi dorongan untuk lanjut lebih besar. Hehee....akhirnya saya memantapkan diri untuk berangkat. Karena lokasi tempat wisata itu mudah dijangkau kendaraan roda empat, tidak banyak perlengkapan khusus yang saya bawa. Hanya tas ransel yang berisi laptop, dompet, hp, dan perlengkapan pribadi yang standar. Yang paling penting si kamera, bagaimana pun ini adalah alat agar tetap eksis. Hehee... 
Bersiap


Briefing dulu sebelum berpencar.

Jembatan cinta.hehee...bukan deeng...

Lihat burung hantunya
Woooww....akhirnya saya menemukan binatang kesukaan saya 'Owl'. Senang sekali dapat mengabadikan foto bersamanya. Dia sedikit malu-malu, apalagi di siang hari. Matanya tidak sepenuhnya terbuka, sayang sekali. Berharap suatu saat saya dapat memiliki burung hantu, setidaknya salah satu dari jenis burung hantu di dunia. Sering berkhayal seperti murid-murid Hogwarts (Harry Potter dkk) yang masing-masing dari mereka memiliki satu burung hantu.

Ularnya lumayan besar
Ada juga berbagai macam ular, yang bisa kita pegang sampai yang berbisa. Namun yang berbisa biasanya ada kandang khusus dari kaca. Dari yang ukuran kecil sampai yang sangat besar seperti yang saya pegang. Sedikit mengerikan ketika akan memegang ular tersebut, tetapi karena saking penasarannya saya nekat dan ternyata tidak ada masalah. Ularnya tetap stay cool dan tidak bergerak sedikitpun. Alhamdulillah...


Persiapan meluncur....go!!!
Di sana ada berbagai permainan, salah satunya flying fox. Sebenarnya tidak terlalu ingin, tetapi teman saya April memaksa untuk mencoba karena dia belum pernah melakukan permainan ini. Sedangkan saya sudah beberapa kali, ketika kegiatan Pramuka dan wisata juga. Tapi walaupun awalnya tidak begitu ingin, tetap saja ketika melakukan itu rasanya sangat berkesan. Tidak akan pernah bosan untuk melakukan permainan yang menantang.


Mereka santri yayasan Salsabila
Foto bersama santri-santri yayasan. Senang melihat wajah bahagia mereka setelah puas bermain di arena Dream Land.

Lihat backgroundnya...
Indah sekali pemandangan di belakang saya. Ingin sekali saya mengabadikan panorama yang indah ini. meskipun pemandangan yang ditangkap oleh lensa mata tidak bisa dibandingkan dengan lensa apapun, termasuk lensa kamera. Dari foto ini terlihat indah, padahal aslinya lebih lebih indah lagi. Bersyukur dapat menikmati pemandangan ini dengan mata yang sehat.

Bersama April

Bye

Sayonara.....
Sampai jumpa di perjalanan berikutnya....
Semoga semakin memberi manfaat untuk banyak orang. Aamiin...