Friday 19 December 2014

Hard work isn't enough

Entah, ingin sekali rasanya mengeluarkan perasaan yang tertahan.
Alhamdulillah, sebentar lagi UAS semester 3 akan dimulai. Yang berarti semester depan menjadi setengah jalan bagiku untuk menyelesaikan kuliah yang sempat tertunda.

Teringat kembali saat memutuskan untuk lanjut kuliah satu setengah tahun yang lalu. Berbagai kebimbangan, ragu, tapi keinginan sudah sangat kuat. Tapi entah kenapa saat itu segala kondisi sangat mendukung, sehingga akhirnya akupun memutuskan untuk mengikuti tes ujian masuk. Atasan di tempat kerja, kondisi keuanganku, rekan-rekan kerja, bahkan direksi juga setuju untuk memberi ijin. Alhamdulillah segala proses dimudahkan, aku berhasil diterima di Fakultas Hukum Unsoed kelas paralel (masuk sore). Dari akuntansi banting setir ke hukum. Ada perasaan kecewa juga, kenapa tidak bisa melanjutkan ke bidangku, yaitu akuntansi. Suatu bidang yang sudah aku pelajari selam 4 tahun sejak di bangku sekolah hingga ke tempat kerja. Tapi ini jalan dari Allah SWT, dan pasti ini yang terbaik. Insya Allah...Pada saat itu aku berpikir bahwa semua pasti akan baik-baik saja, pasti akan dimudahkan, pasti akan selalu ada jalan.

Awal perkuliahan sangat sibuk, masih sangat sulit untuk membagi waktu. Merasa takjub karena akhirnya bisa berproses di perguruan tinggi. Di sisi lain aku harus pandai-pandai membagi waktu, Kerjaanku yang tidak boleh terbengkalai, kuliahku yang baru dimulai juga harus diutamakan. Semuanya penting, tanpa pekerjaan ini pasti sulit bagiku untuk melanjutkan kuliah. Aku juga tidak bisa mengabaikan kuliahku ini, karena prinsipku adalah aku tidak ingin menyesal di kemudian hari. Selagi aku bisa dan diberi kesempatan, maka aku akan berusaha untuk melakukan yang tebaik. Aku ingin terus belajar sampai aku tidak bisa belajar lagi, sampai Allah menyuruhku untuk berhenti.

Dulu aku masih sering terlambat datang ke kantor. Tapi semenjak kuliah dimulai, ada keadaan yang harus dipaksakan. Aku harus berangkat lebih awal, bahkan sebelum semua orang datang. Tentu ini harus aku lakukan, karena nanti menjelang sore, sebelum semuanya pulang aku mendahului pulang untuk berangkat kuliah. Aku menikmati rutinitas itu, berangkat sangat pagi, kemudian dilanjutkan kuliah, pulang sampai di rumah sekitar jam 21.30, setiap hari. Tidak ada rasa penyesalan sama sekali, aku senang.

Begitulah, aku mulai sering ijin di tengah-tengah pekerjaan untuk urusan kuliah. Ada perasaan tidak enak, pasti. Setiap akan mengajukan ijin selalu ragu sebenarnya. Hal ini mungkin jadi terkesan bahwa aku sangat mengutamakan kuliah dibandingkan pekerjaan. Padahal jujur aku sangat bingung, aku bimbang jika harus menentukan mana yang akan diutamakan. Antara yang seharusnya dengan yang aku inginkan sungguh sulit.

Aku mulai kehilangan kedekatan dengan rekan-rekan kerjaku di kantor. Ah, mungkin ini hanya perasaanku saja. Karena waktuku bersama mereka menjadi sangat sedikit. Tidak seperti dulu yang setiap hari pulang bersama, mampir makan bersama, belanja kebutuhan bulanan bersama, kadang-kadang nonton di bioskop. Untuk menjenguk rekan kerja yang sakit atau kondangan ke tempat mereka yang menikah pun terasa sulit. Akhirnya aku melalui semua itu sendiri. Inginnya dibawa enjoy, tapi dalam hati hanya aku yang tau. Ada rekan yang berkata "Kan kamu bisa pergi bersama teman kuliahmu?". Iya itu benar, sangat benar. Tapi, apa salah jika aku juga ingin bersama kalian? Sudah sangat lama lho....Kadang ketika ngobrol pun jadi banyak hal yang tidak aku ketahui, entah apa yang sedang mereka bahas. Aku menjadi 'kudet'  di antara rekan-rekan yang lain. Candaan-candaan yang ringan tidak lagi bisa membuatku tertawa lepas, karena ketika itu mereka tidak memandangku. Aku sadar, telah ada jarak di antara kami. Tapi mungkin itu hanya perasaanku saja, kebiasaanku yang sering berpikiran negatif. Kadang malah aku berpikir mereka bercanda untuk mereka sendiri, mereka ngobrol membahas sesuatu untuk mereka sendiri. Teman, ada Fero lho....!!! ppffffft......

Sementara hari-hariku di kampus juga tidak bisa dibilang mulus. Memang di KSM jadwal kuliahku paling awal dimulai pukul 14.40, tapi kebanyakan dimulai pukul 17.30. Aku pikir ini mudah untuk dijalani ke depannya, karena jam-jam itu sudah mendekati waktunya untuk pulang dari kantor. Sehingga aku tidak perlu merasa tidak enak ketika akan pergi kuliah. Tapi, kenyataan memang terkadang sangat bertolak belakan dengan yang diharapkan. Jadwal kuliah yang sudah sedemikian pas, dirubah sendiri oleh dosen dan mahasiswa yang lain dengan segala rupa daya upaya alasan yang terkadang akupun susah untuk menerimanya. Alasan dosen capek lah udah ngajar dari tadi, alasan kalau sore hujan lah, bahkan karena alasan ingin segera mudik, kuliah yang seharusnya untuk minggu depan dimajukan, dipaksakan untuk diadakan minggu ini. Padahal sudah pasti mereka yang usul itupun akhirnya terlambat untuk mengikuti kelas. Nanti ujung-ujungnya juga mengeluh "hari ini kuliah full banget ya, mana kuliah ini dimajuin lagi, masih ngantuk". Helloo....kemarin yang usul untuk dimajukan juga kalian. Merasa tidak dianggap, iya. Mereka tau persis jika aku pasti tidak bisa jika kuliah dimajukan, apalagi di pagi hari. Mungkin aku terlalu egois jika selalu menentang mereka, tapi jika harus selalu mengalah lama-lama hanya akan menumbuhkan penyakit hati. Astaghfirulloh...

Mungkin puncaknya adalah kemarin. Di kampus aku punya beberapa teman dekat, yang ketika semua orang tidak berpihak kepada kita, pasti ingin jika sahabat kita itu akan selalu ada di pihak kita apapun yang terjadi. Bagai disambar petir, mereka justru ikut mengusulkan kuliah untuk dimajukan dan diselesaikan minggu ini juga, agar minggu depan bisa mulai libur. Sakitnya tuh dimana-mana. Aku kecewa, dan akupun pulang tanpa ada kata terucap untuk mereka. Aku sadar bahwa tidak ada yang akan mendengar keluh kesahku, tapi aku ingin kalian mengerti dan mendengar.

Ketika menulis ini, aku berpikir bahwa aku seperti anak-anak. Pola pikirku masih terlalu kekanak-kanakan. Mungkin. Aku hanya membutuhkan ruang untuk melepaskan semua. Aku terlalu pengecut karena hanya menulis, tanpa menyampaikan apapun kepada mereka. Padahal mungkin jika dikatakan hal ini akan menjadi lebih mudah. Tapi ada beberapa hal yang aku yakini tidak perlu diungkapkan dengan kata-kata. Namun ini bukanlah sebuah pembelaan ataupun pembenaran terhadap sikap-sikapku.

Kerja keras tidak cukup, harus ada pengorbanan yang besar untuk mendapat sesuatu yang besar. Ikhlas dan sabar adalah sumber kekuatan yang dahsyat. Luruskan niat, Allah pasti akan selalu menyertai, Insya Allah. Ketika saatnya nanti, aku pasti akan sampai pada saat di mana aku akan berkata "AKU BERHASIL". Aamiin...Sehingga masa-masa sulitku akan menambah manisnya keberhasilan yang aku capai. Jangan mengeluh Fe, karena akan membuat semuanya terasa semakin berat.

Wednesday 3 December 2014

Perkawinan Beda Agama. Boleh tidak?

Jika kita melihat dari segi agama, terutama Agama Islam, tentu pernikahan beda agama merupakan hal yang dilarang. Karena pernikahan tersebut tidak sah, sehingga jika tetap dilanjutkan hubungan tersebut bersifat zina.

Dalam pasal 2 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 menyebutkan "Perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu".
Dengan melihat isi dari pasal tersebut, kita mengintepretasikan bahwa jika menurut agama perkawinan tidak sah, maka perkawinan itu tidak bisa menjadi sah. Pasal ini menjelaskan syarat sah perkawinan secara materiil. Pasal ini juga tidak menjelaskan (secara eksplisit) bahwa perkawinan beda agama dilarang. Tetapi juga tidak ada pasal yang mengatur mengenai perkawinan beda agama tersebut. Lantas bagaimana? 

Hingga sekarang, bagi pasangan beda agama di Indonesia (terutama bagi mereka yang tergolong kaya), ketika akan meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan, mereka akan ke Luar Negeri. Kenapa demikian? Karena berdasarkan Hukum Perdata Internasional (HPI), perkawinan tersebut akan menggunakan hukum dari negara tempat dilangsungkannya perkawinan (lex loci celebration). Selain itu juga untuk menghormati hukum negara tersebut. Di Luar negeri perkawinan beda agama bukanlah suatu hal yang dilarang, sehingga dengan menggunakan hukum negara tersebut, perkawinan yang dilangsungkan sah. Hal itu baru berlaku bagi mereka saja yang melangsungkan perkawinan,. Untuk mengikat masyarakat Indonesia (karena setelah menikah mereka akan kembali ke Indonesia dan menjalankan kehidupan sebagai suami istri), perkawinan tersebut harus didaftarkan dan dicatakan dalam catatan sipil. Batas waktu pelaporan tersebut adalah paling lambat 1 tahun sejak perkawinan itu dilaksanakan. Jika melampaui batas waktu tersebut akan dikenakan sanksi administrasi.

Di atas telah disinggung mengenai syarat materiil sahnya perkawinan, padahal untuk sahnya perkawinan di Indonesia juga harus memenuhi syarat formil. Syarat formil sendiri diatur dalam pasal 12 UU Perkawinan, yang menyebutkan tentang kewajiban administrasi, yaitu dengan melakukan pendaftaran atau pencatatan perkawinan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkawinan sah bukan hanya memenuhi syarat materiil saja, tetapi harus memenuhi syarat formil juga. Jika perkawinan tersebut tidak dicatatkan, maka menjadi tidak sah di mata hukum Indonesia.

Baru-baru ini ada mahasiswi dari salah satu universitas negeri di Indonesia yang mengajukan judicial review mengenai perkawinan beda agama. Menurut saya hal ini cukup aneh, mengingat seseorang yang mengajukan judicial review ke MK adalah mereka yang merasa dirugikan oleh sebuah Undang-undang. Pertanyaannya adalah, apakah dia dirugikan?sementara dia masih berstatus lajang alias belum menikah. Hal aneh lainnya adalah bahwa si gadis tersebut adalah seorang muslim yang mengenakan jilbab. Seorang muslim pasti tahu benar bahwa pernikahan beda agama dari segi agama sudah pasti dilarang. Dengan permohonan gadis tersebut apakah menjadi tanda bahwa Indonesia perlahan-lahan sudah menjadi negara Sekuler? Yang sudah sangat mengutamakan HAM dan tidak begitu mementingkan nilai-nilai agama?

Memang benar jika dilihat dari segi HAM, pernikahan beda agama seharusnya tidaklah dilarang. Dengan mengacu pada pasal 28B UUD 1945 yang berbunyi "Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah". Bunyi pasal tersebut menjelaskan bahwa perkawinan merupakan hak semua orang, tanpa terkecuali. Dengan dituangkannya pasal tersebut dalam konstitusi Indonesia, maka hak tersebut harus dijamin oleh negara.

Namun demikian dapat saya simpulkan bahwa sampai sekarang memang peraturan mengenai perkawina beda agama belum diatur lebih lanjut, karena belum ada peraturan yang mengatur. Dalam UU Perkawinan yang selama ini menjadi pedoman perkawinan Indonesia, belum ada satu pasalpun yang mengatur secara eksplisit. Apakah ke depannya akan diatur atau tidak, kembali lagi kepada kehendak masyarakat Indonesia sendiri. tetapi menurut pendapat saya, peraturan/undang-undang harus tetap mengandung nilai-nilai agama, karena Indonesia adalah negara Pancasila yang dalam sila ke-1 menjelaskan bahwa bangsa Indonesia mempercayai adanya Tuhan. Sehingga segala kehidupan haruslah berdasarkan nilai-nilai agama.

Wednesday 29 October 2014

Menganti Beach

When the sun shine so bright, beach is the right place for spending the time. White sand, blue water, and sunshine give the peacefulness for relaxing body and soul.

Jalan-jalan yuk jalan jalan......!!!
Pengen ngerefresh otak biar penatnya ilang. Padahal besok ada ujian, yasudah pasrah deh kalo diajakin main. Wkwkwk.....ngeles. Setelah sms sana-sini, bbm ke sana ke mari, akhirnya berhasil mengumpulkan para makhluk ini. Makhluk-makhluk yang udah ngebet banget pengin liat laut. Hohoo....Sepakat buat berangkat jam 08.00, tapiiii ngaretnya 1 jam. Alhasil jam 09.00 kami baru meluncur dari Banyumas. Ini dia penampakan kami menjelang keberangkatan.....

Bismillaah....mari kita kemon...
#mytripmyadventure
Bismillaahirrohmaanirrohiiim.......semoga dilancarkan dalam perjalanan, senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamiin....Karena ber-5, jadilah ada satu makhluk yang sendirian aja, gak ada yang bonceng, gak ada temen ngobrol, gak ada yang bisa diajak becandaan di sepanjang jalan. Yang pasti gak ada yang bisa gantiin, jadi bolak-balik ya sendirian aja. Agak khawatir juga si liat Simun sendirian gitu. Apalagi pas melewati jalan yang berliku tajam, tanjakan dan turunannya curam. 

Alhamdulillaah.....sampailah kami di Pantai Menganti, Karang Duwur, Kebumen. Subhanallah.....tak henti-hentinya kami takjub akan kebesaran Allah yang telah menciptakan alam seindah ini. Luar biasa.....Lautan yang terhampar sangat luas, yang tersembunyi di balik bukit dan pegunungan. Lihatlah pose kagum kami ini. Sungguh, hal ini menambah kecintaan kami kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam, yang Maha Menciptakan.
Langsung saja ambil kamera, pose di sana sini (tentunya dengan tak henti-hentinya berdecak kagum). Serasa pengen ambil gambar di mana-mana, karena semuanya indah. Wkwkwk....Tapi yang paling penting nih, kami merasa harus menunjukkan identitas kami, jati diri kami yang sebenarnya, kebanggaan kami. Jjjiiiiaaah.....jijay banget bahasanya. Ehem ehem.....jadii kami ini adalah rombongan ibu-ibu majelis ta'lim Al Mukaromah. Hehee.....bukan deeeng.....Kami ini sangat menjunjung persatuan dan almamater kami. Ya, kami punya kelompok yang namanya "Count Community". Apa itu? Ini adalah kelompok sejak kami sekolah, ini menunjukkan kelas kami, karena selama 3 tahun kami selalu satu kelas, accounting 1 community. Eeeaaaa.....Jadiii langsung saja jepret sana jepret sini pake kaos kebanggaan....

Edisi terpukau...
Subhanallah...indahnyaa....
hamparan lautan yang luas
Walaupun panas
tetep ngeksis....
Kalian tau bolang? Itu lho acara yang menampilkan cerita kehidupan anak yang biasanya ada di daerah pedesaan atau pedalaman, yang biasanya anak-anak kota gak tau. Entahlah apa mereka emang bener-bener gak tau atau hanya pura-pura. Nah dulu acara ini ditayangin di TransTV apa Trans7 ya. Lupa deh. Yang jelas anak yang jadi tokoh utamanya itu ditunjuk dari desa setempat dan dikasih tas warna merah. Lihat foto ini. Adakah yang mirip dengan gambaran tadi? Hahaa....ya begitulah, Ada yang jadi bolang di sini. Hohoo....promosi diri sendiri.
Inilah kegiatan bolang selama seharian....cekidot.

Yoo...mbolang bingit...
lihatlah tas merah itu.

Nah, aku paling ga bisa liat sampah berserakan di mana-mana, apalagi yang namanya sampah plastik. Ggggrrrr.....rasanya pengen marahin mereka satu-satu yang dengan seenaknya buang sampah terus ditinggalin gitu aja. Mungkin mereka khilaf, atau memiliki kecenderungan semacam sifat bawaan atau kecanduan untuk selalu membuang sampah sembarangan. Bisa dipastikan hampir 80% yang berkunjung ke Menganti adalah mereka yang sedang berpacaran. Aku ambil kesimpulan gini, mereka pacaran, berduaan, di jalan mampir alfamart, beli jajan berbungkus plastik (takut kelaparan mungkin), di pantai berduaan, makan cemilan, terbawa suasana, sampahnya asal dibuang gitu aja, panas banget, pulang, gak mikirin tadi telah melakukan tindak pidana pencemaran lingkungan. Beeuuh....bahasanya. Ya walaupun nilai makul Hukum Lingkungan aku cuma bisa dapet C, bukan berarti aku bodoh di bidang itu, atau sama sekali tidak peduli. Jusrtu aku heran kenapa bisa dapet C, secara aku pecinta lingkungan banget. (Terusin aja Fe pembelaannya....)

Yasudah aku memilih menyerah untuk mengabaikan. Alhasil, itu sampah-sampah aku pungutin pake tanganku yang halus, lembut, dan bersih ini. Gak peduli juga banyak pasangan yang liat aksi pungut sampah ini. Dan anehnya mereka gak ada yang bantu. Ya gak apa-apa juga si, gak butuh dibantu juga. Karena aku ingin pantai ini tetap indah dan selalu indah, tanpa ada yang mencemari. Baik itu mencemari airnya atau lingkungan di sekitarnya.

Aksi pungut sampah
Itu lihat...tangan kanan pegang apa?#sampah
Yah, begitulah. Aku juga heran, kenapa pungut sampah pake kacamata juga. kenapa gak dilepas aja. Maksudnya apa? Biar tetep eksis? Apa biar keren? Menurutku si lebih keren aksi pungut sampahnya daripada aksi pake kacamata ala Syahrini atau malah TKW yang baru pulang dari Arab. Yang pasti, aku seneng bisa bermanfaat bagi banyak orang. Semoga juga apa yang aku lakuin di sana bermanfaat.

Beeeuh....panas2 es klamud
segeerrrr....


Ini dia, ini ni, yang begini ini ni....TELOR RAJAWALIIIIIII........I'm comming......Jangan dibayangin itu telor beneran ya? Bayangpun rajawalinya seberapa, telornya pasti juga seberapa. Jadi aku itu terbiasa nyebut buah semangka dengan nama telor rajawali. Kebetulan ini buah kesukaanku. Suka banget...suka suka suka. Seberapapun aku makan itu buah, gak ada bosennya. Ya paling efek sampingnya abis itu bakalan bolak-balik ke toilet (pepsi gitu). Secara semangak itu mengandung banyak air. Nah, berhubung ini jalan-jalan ke pantai, sudah pasti banyak banget yang jualan semangka di pinggiran jalan. Kami pulang dengan route yang berbeda dengan saat kita berangkat. Melewati sawah yang OMG ditanemin buah yang super enak, super seger, super besar. Adalah, ialah, yaitu semangka. Wkwkwk....Mungkin ini surga dunia....Panas-panas, ada semangka...Gak bisa nahaaan....pasrah deh, tuh semangka manggil-manggil mulu. Mari kita nikmati bersama semangka dari kebunnya...Alhamdulillah....Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan.

Buah yang sangat fenomenal
telor rajawali aka semangka

Alhamdulillaah.....hari yang sangat menyenangkan, penuh rasa syukur. Bersyukur tanpa syarat tanpa batas atas semua yang telah Allah SWT berikan. Alam yang indah sebagai wujud kebesaran Allah SWT, sudah seharusnya kita jaga agar tetap indah. Sebagai wujud dari rasa syukur kita yang nyata, tidak hanya di bibir saja. Bersyukur atas nikmat sehat dan sempat ini, sehingga kami bisa berkumpul untuk jalan-jalan bersama. 
"Kawan, walaupun kita sudah berpencar-pencar dengan kehidupan masing-masing, lihatlah masih ada kesempatan untuk kita berkumpul seperti ini. Semoga ikatan silaturahmi ini semakin kuat". Aamiin.....
Love you all...

Monday 13 October 2014

Selamat Hari Raya Idul Adha 1435H

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah....kita sampai di tanggal 10 Dzulhijjah. Selamat Hari Raya Idul Adha 1435H untuk kaum muslim di seluruh dunia. 
Hari Raya Idul Adha atau dikenal sebagai Lebaran Haji dan lebih familiar lagi sebagai Hari Raya Kurban. Disebut hari Raya Kurban karena pada hari itu dilakukan penyembelihan hewan kurban, yang berupa onta, sapi, ataupun kambing. Tapi tentunya hewan kurban yang lazim di Indonesia adalah sapi dan kambing.

Ada peraturan dalam berkurban, yaitu jika hewan kurbannya adalah kambing  maka itu merupakan kurban dari 1 orang. Berbeda dengan sapi yang bisa merupakan gabungan (patungan) dari 7 orang. Jadi tidak boleh berkurban kambing dengan patungan beberapa orang. Namun jika hendak berkurban sapi tanpa patungan dengan 7 orang tidak dilarang. Selain itu setelah memasuki bulan Dzulhijjah, seseorang yang hendak berkurban hendaknya tidak memotong rambut dan kuku sampai hewan kurbannya disembelih. 

Berikut ini adalah beberapa gambar yang dapat saya abadikan selama proses pemotongan hewan kurban yang merupakan kegiatan rutin kami setiap tahun.

Bismillaah....Ayo kita mulai...

ih mamang masih ngantuk ya...



Persiapan distribusi

Ayo bikin sateeee

Santai sejenak

Masak-masak
si emba ngeksis dulu ya...




hmm....sate satee....

Mulai bungkus-bungkus yuk...

Cepet-cepet udah siang tante. :)

Alhamdulillah.....serangkaian kegiatan telah dilalui...ditutup dengan acara pengajian bersama anak-anak yayasan dan sebagian karyawan....
Semoga apa yang dilakukan hari ini berkah dan dapat merayakan kembali di tahun depan, yang pastinya lebih baik lagi. Semoga selalu istiqomah di jalan Allah SWT dan senantiasa berguna bagi banyak orang. Aamiin....

Monday 22 September 2014

Septiyan's Wedding

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Barakallohu lakuma wabaraka 'alaikuma wa jama'ah bainakuma fii khoir....Untuk kesekian kalinya menyanyikan lirik lagunya Maher Zain. Sebuah lirik yang merupakan doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW untuk mendoakan sebuah pernikahan. This is Septiyan's wedding. Congrats ya sayaaangg....a member of Pandawi has just married. That's right, we are five sisters that have friendship like siblings. Jika dalam cerita Mahabarata ada Pandawa, yaitu kelima putra Pandhu yang semuanya laki-laki. Nah, kami ini 5 bersaudara yang semuanya perempuan, jadi kami menyebut persahabatan kami sebagai Pandawi. Hehee....sedikit memaksa, tapi penuh makna.

Selamat sayaaang....you have choosed a good day for your special moment. Selamat ulang tahun juga karena tgl 13 September adalah ulang tahunmu. Ulang tahun dengan hadiah pernikahan. What a special and great prize.

Septiyan dan Fathur

Duhai senangnya pengantin baru
duduk berdua bersenda gurau
jjiiiaaah...malah nyanyi
Haduuuh Septiyan.....your photos make me envy.... You're look so happy and I want so. Please pray for me, hope I will feel that moment as soon as possible. Aamiin....doanya maksa yee...

Beserta pager ayu dan putri domas kembar

Bersama pandawi

Yupz....
kami adalaah....
PANDAWI
Eni, Wiwi, Tiyan, Norma, Fero

Waah...ramai sekaliiii.....

Seperti biasa, menghadiri resepsi pernikahan sahabat sudah pasti menjadi ajang reuni. Senang sekali rasanya berjumpa dengan mereka, jika tidak ada acara seperti ini belum tentu kami bisa meluangkan waktu untuk berkumpul. Bertemu memang bisa, tetapi dengan personel yang lengkap seperti ini sangat sangat sulit. Yah, walaupun setelah ini justru kami akan tambah susah untuk berkumpul karena Septiyan sudah menikah. Tapi pasti ada waktu, akan ada saat di mana kami berkumpul semua seperti ini.

Pandawi.....
Teringat kembali saat kita sama-sama mengikuti kemah Saka Bhakti Husada. Rasanya baru kemarin, ternyata itu sudah 6 tahun yang lalu. Wkwkwk....kocak, ternyata sudah berumur ya....Mba Norma yang paling jago jika bertugas di dapur umum, yang belakangan keahliannya menurun kepada kami (khusunya aku dan Wiwi), Septiyan yang pernah cinlok sama anggota Saka yang lain, Eni yang selalu jadi idola karena kamu sangat cantik say, seperti Arumi Bachsin mungkin, Wiwi yang pernah menghebohkan dunia kuliner gara-gara memasak dengan campuran bensin, dan pastinya aku yang jadi anggota terbaik dan sering menjadi wakil angkatan kita untuk acara bergengsi. Hahaa....yang ini super duper maksa....Tapi itu semua adalah kenangan kita, kita pernah saat itu sangat menderita karena dalam kegiatan harus bangun super pagi dengan pendidikan mental yang berat. Semuanya itu sangat menyenangkan, tidak mungkin terlupakan kan. 

Alhamdulillaah....Selamat menempuh hidup baru ya Septiyan dan Fathur. Sesuai dengan doa di awal tadi yang artinya "Semoga Allah memberkahi kalian berdua dan memberkahi atas kalian berdua, dan menghimpunkan kalian berdua dalam kebaikan." Semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, warohmah. Aamiin....

Purwokerto, 14 September 2014.
Septiyan-Fathur wedding.




Monday 8 September 2014

Sunday: Gerak Serayu DAM

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Niat awalnya adalah ke acara pernikahan teman. Our beloved friend just married, Qoriatul Anief Agustina. Congrats ya Anief dan Aji, barokallohu lakuma wabaroka alaikuma waljamaah bainakuma fii khoir. Jadi keluarga samawa ya Anief...Aamiin....

Tapiii....sayang sekali rasanya jika langsung pulang ke rumah masing-masing. Karena kita sudah berkumpul seperti ini. Sepulang dari acara pernikahan Anief, kami memutuskan untuk mampir ke Bendungan Gerak Serayu, Kebasen. Karena kebetulan untuk pulang bisa melewati tempat tersebut. Senangnyaaa....karena selain ke objek wisata bendungan, saya pribadi bisa melihat kereta api yang lalu lalang. Kenapa? Ya, saya sangat excited dengan kereta api. Hal yang sudah tidak asing lagi bagi teman-teman saya, dengan kata lain mereka sudah sangat terbiasa dan maklum dengan sikap saya ketika melihat kereta (sedikit kekanak-kanakan-red). Namun, saya tidak berhasil mendokumentasikan kereta yang lewat, sayang sekali. Tapi tak apalah, toh masih bisa mendokumentasikan keasrian Bendungan Gerak Serayu dari berbagai sudut.

Kurang lebih seperti inilah suasana di bendungan. Mungkin hampir semua bendungan seperti ini ya. Hehee...Foto-foto ini diambil tepat di atas bendungan, jadi dari sini kami bisa melihat air yang dibendung, kemudian dilepas sedikit lewat pintu air di arah lainnya. Ada sampah yang terhenti karena pintu air tertutup, tidak saya ambil gambarnya karena akan merusak pemandangan. Jika saja ada alat yang bisa dipakai untuk mengambil sampah tersebut mungkin akan saya ambil (sok heroik).



Trio unthuluwukz
Welly, Chui Wie, Fero

Chui Wie
Welly....
Biasa dipanggil budhe. ^_^

Tempat kami berdiri ini adalah jembatan kecil yang biasa digunakan oleh para pengguna sepeda motor maupun pejalan kaki untuk menyeberang bendungan ke sisi seberang. Karena bukan hanya para wisatawan yang ada di sana, tetapi masyarakat umum yang memang sengaja melewati bendungan untuk menuju daerah tujuan, karena di seberang bendungan ada banyak desa. Jembatannya sangat sempit, jadi ketika ada yang hendak melewati jembatan tersebut, orang di sisi seberang harus antree menunggu. Mungkin seperti ekspresi saya di bawah ini, saya hendak menyeberang, tapi di sisi kiri saya sepeda motor terus saja lewat.

Seperti antre di toilet :D
Ekspresinya ga jelas
Wiwi kenapa, Fero liat apa, Budhe eksis

Sikhas buka dong maskernya...

Serasa naik kapal Titanic. ^_^

Minggu yang singkat....
Rasanya baru sebentar saja, ternyata hari sudah sore.
Akhirnya kami memutuskan untuk segera pulang.
Sudah ngantuk juga karena biasanya Minggu waktunya untuk tidur.
Hehee....
Semoga masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang tersayang.
Aamiin....

Saturday 30 August 2014

Birthday Post

This is about birthday post. Hehee.....yang lagi ultah kepingin eksis...
Tepatnya teman-teman Salsabila yang ultah. Setiap kali ada yang ultah sudah pasti ada birthday cake yang menyambut, tiup lilin, selanjutnya dinner. Waaah......all of us are happy. Jadi tidak hanya yang ultah yang happy, tapi semua ikut kebanjiran berkah. Insha Allah....

Bunder's birthday
Fahmi's birthday

My birthday
Mba Wulan's birthday
Mba Sikur's birthday
Kalian lagi. Dedek's birthday

Segala ekspresi. hehee...
Cciieee....cciiieee....

Oke guys....Happy birthday to all of us.
Thanks Allah for everything.
Hope the next will be barokah, God bless us.
Keep istiqomah in Allah SWT. Always be better muslimin and muslimah.
Aamiin....
Love you all.

Friday 29 August 2014

Nilai C itu rasanya...

Kemarin itu baru saja pembagian Kartu Hasil Studi (KHS) semester genap. Dan...ada satu mata kuliah yang nilainya tidak sesuai harapan, lebih tepatnya tidak sesuai perkiraan. Karena saya merasa bisa (bukan berarti sombong) lho ya...Sebenarnya itu mata kuliah untuk tahun depan, tapi karena sks yang saya ambil masih kurang, jadilah mata kuliah itu saya ambil di semester genap kemarin.

Rasanya memang lumayan bersusah-susah saat menjalani kuliah tersebut. Di awal pertemuan bu dosen sudah mewanti-wanti bahwa beliau tidak suka kepada mahasiswa yang mengambil jatah 24 sks dan masih semester awal sudah mengambil mata kuliah yang beliau ajarkan. Lumayan berpikir keras untuk mencerna kalimat itu. Secara lah ya, bukannya seneng ya kalau mahasiswanya pintar jadi cepat selesai. Mungkin beliau bukan tipe yang seperti itu. Whatever lah ya bu...

Selanjutnya, jadwal kuliah pun dirubah yang tadinya sore menjadi pagi. Bagi saya itu mengganggu, karena saya memang sengaja mengambil kuliah yang sore agar pagi dan siang saya fokus bekerja. Nah, jika sudah seperti ini saya tidak bisa melawan. Sebagian besar teman sekelas saya sudah pasti setuju kelas dirubah jadi pagi, secara mereka di pagi dan siang tidak ada kesibukan. Alhasil selama satu semester saya selalu ijin dari kantor untuk mengikuti kuliah pagi. Tidak jarang saya jadi bolos kuliah karena saking tidak enaknya tiap Jumat ijin untuk kuliah. Luar biasa kan perjuangannya... Alhamdulillaah...

Saat mengerjakan UTS saya merasa bisa, apalagi ketika UAS. Menurut saya, tidak ada kendala saat mengerjakan soal ujian saat itu. Tugas juga saya kerjakan dan kumpulkan. Dalam proses mengerjakan tugas itu saya lakukan dengan sepenuh hati. Hehee.... Karena biasanya sering copas dari internet, tapi ketika mengerjakan tugas matkul tersebut saya benar-benar bersemangat. Literaturnya lengkap, sumbernya juga jelas, analisisnya juga dari saya sendiri. Benar-benar saya kerjakan dengan sepenuh hati. Jadi semakin yakin bahwa besok pasti nilainya bagus. Entah ini sombong atau apa, tapi menurut saya ini lebih seperti berhusnudzon (berprasangka baik) dan optimis.

Tapi kenyataan berkata lain, saya mendapatkan nilai C. Meskipun kakak kelas banyak yang telah memberi tahu saya bahwa dosen tersebut sangat pelit terhadap nilai, tapi saya tetap optimis. Namun apa boleh dikata, nilai sudah keluar dan ternyata tidak sesuai harapan dan perkiraan. Down sudah pasti, kecewa, sedih, rasa tidak percaya, tidak ada lagi prasangka baik.

Saya dan teman saya berinisiatif untuk konfirmasi nilai, karena ada dorongan dari dosen lain. Itu adalah hak mahasiswa untuk memperoleh kejelasan mengenai nilai yang diperoleh. Hak untuk mendapatkan koreksi, dan juga untuk mengajukan keberatan jika merasa bisa dalam mengerjakan ujian. Tapi itu semua kembali lagi kepada dosen pengampunya. Karena setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Walaupun sebagai dosen, seharusnya lebih objektif dan terbuka terhadap mahasiswa. Ketika saya dan teman saya mengajukan konfirmasi, ternyata memang sudah tidak bisa dirubah lagi. Ya sudahlah...

Akhirnya saya harus bisa menerima keputusan itu. Kita boleh berencana tapi tetap Allah yang Maha Menentukan. Tidak ada yang kebetulan, semua sudah diatur dengan sempurna oleh yang Maha Berkehendak. Tidak ada yang meleset dari perkiraan-Nya. Ada teman yang terlihat usahanya tidak terlalu getol, dia juga tidak mengumpulkan tugas, tetapi nilainya aman, tidak ada nilai C. Saya sempat cemburu, tapi akhirnya saya sadar. Mungkin usaha saya masih kurang dibandingkan dia, mungkin doa dan sedekah saya masih kurang.  Mungkin saya masih sering lupa, mungkin masih banyak kewajiban yang belum saya kerjakan, mungkin saya terlalu sombong. Astaghfirullohal'adzim....semoga dengan cobaan ini semakin meningkatkan ketaqwaan saya terhadap Allah, jangan pernah berhenti bersyukur, bersyukur tanpa syarat, selalu berusaha yang terbaik, selalu berfikir positif. Allah mengikuti prasangka hamba-Nya.


Saturday 23 August 2014

Dieng, Wonosobo

Sebenarnya sudah setahun yang lalu, tapi saya ingin berbagi tentang perjalanan saya dan teman-teman. Semoga kalian berkenan...
Mungkin sekitar setahun yang lalu, yaitu Ramadhan 1434H (di foto juga sudah tertera). Hehee.....Saya dan teman-teman kantor saya traveling ke Dieng. Sebenarnya banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi, tapi karena keterbatasan waktu (liburnya terbatas) kami hanya sempat mengunjungi beberapa saja. Ya, saat itu adalah bulan Ramadhan, niat sekali ya puasa jalan-jalan. Namanya juga traveling, puasa tak akan mengurangi kesenangan kami saat berada di sana.

Kami berangkat dari Purwokerto sekitar pukul 10.00 wib menggunakan mobil rental, sampai di sana sekitar waktu sholat Ashar (di jalan berhenti beberapa kali) dan kami juga sempat mengunjungi satu objek wisata selama perjalanan. Setelah sampai kami langsung menuju guest house yang sudah kami pesan sebelumnya, tidak mahal untuk ukuran orang sebanyak ini, dengan fasilitas yang bagus juga.

Di depan penginapan
Inilah penginapan kami. Kami bersiap menuju obyek wisata Telaga Warna. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap, tapi tetap saja kami ke sana meggunakan mobil. Berikut ini adalah foto-foto kami di Telaga Warna yang indah nan menawan. Saya harap kalian tidak bosan karena fotonya lumayan banyak. Kami mengambil banyak gambar di sana.

Pintu masuk Telaga Warna

Memandang telaga yang Indah

Sebentar bersama foreigner
Saya dan Mba Mega (mereka bilang kami mirip)

Fero
Bunder (mba Sari)

Di balik pohon asik juga.

Mungkin bergelantungan aja lebih oke. Pfffft...

Sok kemodel-modelan

Bersama mba Mega (gak mirip kan?)

Menuju jalan yang tak berujung

Subhanallah...indah sekali.

Setelah puas melihat pemandangan Telaga Warna yang hijau, kami melanjutkan ke Kawah. Entah apa nama kawahnya saya lupa. Hehee...Tapi tidak kalah indahnya dengan obyek wisata sebelumnya. Berikut foto-fotonya....

Dilarang

Pose sebentar

Karena bau belerangnya sangat menyengat, kami hanya sebentar di sana. Kami memutuskan untuk menuju objek wisata selanjutnya, yaitu candi-candi. Ada Candi Gatot Kaca, Candi Arjuna, dan saudara mereka yang lain.

Candi

Mbaeh
Saatnya pulang

Mari pulaaanng.....besok harus bekerja lagi.
Alhamdulillaah....masih diberi kesempatan untuk menikmati karya ciptaan Allah SWT. Semoga semakin menambah rasa syukur kita akan keagungan Allah SWT, Tuhan semesta Alam, yang Maha Menciptakan, Sang pemilik alam semesta.