Monday 22 September 2014

Septiyan's Wedding

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Barakallohu lakuma wabaraka 'alaikuma wa jama'ah bainakuma fii khoir....Untuk kesekian kalinya menyanyikan lirik lagunya Maher Zain. Sebuah lirik yang merupakan doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW untuk mendoakan sebuah pernikahan. This is Septiyan's wedding. Congrats ya sayaaangg....a member of Pandawi has just married. That's right, we are five sisters that have friendship like siblings. Jika dalam cerita Mahabarata ada Pandawa, yaitu kelima putra Pandhu yang semuanya laki-laki. Nah, kami ini 5 bersaudara yang semuanya perempuan, jadi kami menyebut persahabatan kami sebagai Pandawi. Hehee....sedikit memaksa, tapi penuh makna.

Selamat sayaaang....you have choosed a good day for your special moment. Selamat ulang tahun juga karena tgl 13 September adalah ulang tahunmu. Ulang tahun dengan hadiah pernikahan. What a special and great prize.

Septiyan dan Fathur

Duhai senangnya pengantin baru
duduk berdua bersenda gurau
jjiiiaaah...malah nyanyi
Haduuuh Septiyan.....your photos make me envy.... You're look so happy and I want so. Please pray for me, hope I will feel that moment as soon as possible. Aamiin....doanya maksa yee...

Beserta pager ayu dan putri domas kembar

Bersama pandawi

Yupz....
kami adalaah....
PANDAWI
Eni, Wiwi, Tiyan, Norma, Fero

Waah...ramai sekaliiii.....

Seperti biasa, menghadiri resepsi pernikahan sahabat sudah pasti menjadi ajang reuni. Senang sekali rasanya berjumpa dengan mereka, jika tidak ada acara seperti ini belum tentu kami bisa meluangkan waktu untuk berkumpul. Bertemu memang bisa, tetapi dengan personel yang lengkap seperti ini sangat sangat sulit. Yah, walaupun setelah ini justru kami akan tambah susah untuk berkumpul karena Septiyan sudah menikah. Tapi pasti ada waktu, akan ada saat di mana kami berkumpul semua seperti ini.

Pandawi.....
Teringat kembali saat kita sama-sama mengikuti kemah Saka Bhakti Husada. Rasanya baru kemarin, ternyata itu sudah 6 tahun yang lalu. Wkwkwk....kocak, ternyata sudah berumur ya....Mba Norma yang paling jago jika bertugas di dapur umum, yang belakangan keahliannya menurun kepada kami (khusunya aku dan Wiwi), Septiyan yang pernah cinlok sama anggota Saka yang lain, Eni yang selalu jadi idola karena kamu sangat cantik say, seperti Arumi Bachsin mungkin, Wiwi yang pernah menghebohkan dunia kuliner gara-gara memasak dengan campuran bensin, dan pastinya aku yang jadi anggota terbaik dan sering menjadi wakil angkatan kita untuk acara bergengsi. Hahaa....yang ini super duper maksa....Tapi itu semua adalah kenangan kita, kita pernah saat itu sangat menderita karena dalam kegiatan harus bangun super pagi dengan pendidikan mental yang berat. Semuanya itu sangat menyenangkan, tidak mungkin terlupakan kan. 

Alhamdulillaah....Selamat menempuh hidup baru ya Septiyan dan Fathur. Sesuai dengan doa di awal tadi yang artinya "Semoga Allah memberkahi kalian berdua dan memberkahi atas kalian berdua, dan menghimpunkan kalian berdua dalam kebaikan." Semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, warohmah. Aamiin....

Purwokerto, 14 September 2014.
Septiyan-Fathur wedding.




Monday 8 September 2014

Sunday: Gerak Serayu DAM

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Niat awalnya adalah ke acara pernikahan teman. Our beloved friend just married, Qoriatul Anief Agustina. Congrats ya Anief dan Aji, barokallohu lakuma wabaroka alaikuma waljamaah bainakuma fii khoir. Jadi keluarga samawa ya Anief...Aamiin....

Tapiii....sayang sekali rasanya jika langsung pulang ke rumah masing-masing. Karena kita sudah berkumpul seperti ini. Sepulang dari acara pernikahan Anief, kami memutuskan untuk mampir ke Bendungan Gerak Serayu, Kebasen. Karena kebetulan untuk pulang bisa melewati tempat tersebut. Senangnyaaa....karena selain ke objek wisata bendungan, saya pribadi bisa melihat kereta api yang lalu lalang. Kenapa? Ya, saya sangat excited dengan kereta api. Hal yang sudah tidak asing lagi bagi teman-teman saya, dengan kata lain mereka sudah sangat terbiasa dan maklum dengan sikap saya ketika melihat kereta (sedikit kekanak-kanakan-red). Namun, saya tidak berhasil mendokumentasikan kereta yang lewat, sayang sekali. Tapi tak apalah, toh masih bisa mendokumentasikan keasrian Bendungan Gerak Serayu dari berbagai sudut.

Kurang lebih seperti inilah suasana di bendungan. Mungkin hampir semua bendungan seperti ini ya. Hehee...Foto-foto ini diambil tepat di atas bendungan, jadi dari sini kami bisa melihat air yang dibendung, kemudian dilepas sedikit lewat pintu air di arah lainnya. Ada sampah yang terhenti karena pintu air tertutup, tidak saya ambil gambarnya karena akan merusak pemandangan. Jika saja ada alat yang bisa dipakai untuk mengambil sampah tersebut mungkin akan saya ambil (sok heroik).



Trio unthuluwukz
Welly, Chui Wie, Fero

Chui Wie
Welly....
Biasa dipanggil budhe. ^_^

Tempat kami berdiri ini adalah jembatan kecil yang biasa digunakan oleh para pengguna sepeda motor maupun pejalan kaki untuk menyeberang bendungan ke sisi seberang. Karena bukan hanya para wisatawan yang ada di sana, tetapi masyarakat umum yang memang sengaja melewati bendungan untuk menuju daerah tujuan, karena di seberang bendungan ada banyak desa. Jembatannya sangat sempit, jadi ketika ada yang hendak melewati jembatan tersebut, orang di sisi seberang harus antree menunggu. Mungkin seperti ekspresi saya di bawah ini, saya hendak menyeberang, tapi di sisi kiri saya sepeda motor terus saja lewat.

Seperti antre di toilet :D
Ekspresinya ga jelas
Wiwi kenapa, Fero liat apa, Budhe eksis

Sikhas buka dong maskernya...

Serasa naik kapal Titanic. ^_^

Minggu yang singkat....
Rasanya baru sebentar saja, ternyata hari sudah sore.
Akhirnya kami memutuskan untuk segera pulang.
Sudah ngantuk juga karena biasanya Minggu waktunya untuk tidur.
Hehee....
Semoga masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang tersayang.
Aamiin....