Monday 8 September 2014

Sunday: Gerak Serayu DAM

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Niat awalnya adalah ke acara pernikahan teman. Our beloved friend just married, Qoriatul Anief Agustina. Congrats ya Anief dan Aji, barokallohu lakuma wabaroka alaikuma waljamaah bainakuma fii khoir. Jadi keluarga samawa ya Anief...Aamiin....

Tapiii....sayang sekali rasanya jika langsung pulang ke rumah masing-masing. Karena kita sudah berkumpul seperti ini. Sepulang dari acara pernikahan Anief, kami memutuskan untuk mampir ke Bendungan Gerak Serayu, Kebasen. Karena kebetulan untuk pulang bisa melewati tempat tersebut. Senangnyaaa....karena selain ke objek wisata bendungan, saya pribadi bisa melihat kereta api yang lalu lalang. Kenapa? Ya, saya sangat excited dengan kereta api. Hal yang sudah tidak asing lagi bagi teman-teman saya, dengan kata lain mereka sudah sangat terbiasa dan maklum dengan sikap saya ketika melihat kereta (sedikit kekanak-kanakan-red). Namun, saya tidak berhasil mendokumentasikan kereta yang lewat, sayang sekali. Tapi tak apalah, toh masih bisa mendokumentasikan keasrian Bendungan Gerak Serayu dari berbagai sudut.

Kurang lebih seperti inilah suasana di bendungan. Mungkin hampir semua bendungan seperti ini ya. Hehee...Foto-foto ini diambil tepat di atas bendungan, jadi dari sini kami bisa melihat air yang dibendung, kemudian dilepas sedikit lewat pintu air di arah lainnya. Ada sampah yang terhenti karena pintu air tertutup, tidak saya ambil gambarnya karena akan merusak pemandangan. Jika saja ada alat yang bisa dipakai untuk mengambil sampah tersebut mungkin akan saya ambil (sok heroik).



Trio unthuluwukz
Welly, Chui Wie, Fero

Chui Wie
Welly....
Biasa dipanggil budhe. ^_^

Tempat kami berdiri ini adalah jembatan kecil yang biasa digunakan oleh para pengguna sepeda motor maupun pejalan kaki untuk menyeberang bendungan ke sisi seberang. Karena bukan hanya para wisatawan yang ada di sana, tetapi masyarakat umum yang memang sengaja melewati bendungan untuk menuju daerah tujuan, karena di seberang bendungan ada banyak desa. Jembatannya sangat sempit, jadi ketika ada yang hendak melewati jembatan tersebut, orang di sisi seberang harus antree menunggu. Mungkin seperti ekspresi saya di bawah ini, saya hendak menyeberang, tapi di sisi kiri saya sepeda motor terus saja lewat.

Seperti antre di toilet :D
Ekspresinya ga jelas
Wiwi kenapa, Fero liat apa, Budhe eksis

Sikhas buka dong maskernya...

Serasa naik kapal Titanic. ^_^

Minggu yang singkat....
Rasanya baru sebentar saja, ternyata hari sudah sore.
Akhirnya kami memutuskan untuk segera pulang.
Sudah ngantuk juga karena biasanya Minggu waktunya untuk tidur.
Hehee....
Semoga masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang tersayang.
Aamiin....

No comments:

Post a Comment