Friday 16 May 2014

Cepat sembuh yaa Fero

Rasanya sudah lamaaaa sekali ketika aku terakhir kali mengendarai sepeda motor sendiri, dan saat itulah aku terjatuh. Tidak pernah aku sangka sama sekali jika luka akibat kecelakaan itu membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Awalnya aku kira hanya butuh waktu seminggu, menurutku itu adalah waktu yang lama. Ternyata tidak, dua minggu, tiga minggu, bahkan lebih. Dan sekarang, ketika aku menulis ini sudah satu setengah bulan sejak aku dioperasi.

Iya, lukaku harus dioperasi. Yang awalnya aku kira cuma luka biasa (walaupun berlubang), ternyata ketika hasil rontgen keluar, ada kerikil yang masuk di lukaku. Dan otomatis kondisi tersebut mengharuskan kakiku untuk dioperasi. Lemes, kaget, ga percaya. Itu sangat tiba-tiba dan di luar dugaan. Hari itu juga aku masuk ruang perawatan, dan keesokan paginya aku masuk kamar operasi.

Bingung harus menyikapi seperti apa, meski aku mencoba untuk tenang tetapi tidak semudah itu. Alhamdulillah aku punya teman-teman yang sangat care sama aku. Dari teman kerja, teman kuliah, sampai teman yang ga tau bagaimana kami bisa saling kenal. Mereka memberikan support yang luar biasa saat aku benar-benar down, walaupun secara fisik aku tidak menunjukkan itu. Segala urusan pendaftaran, administrasi dan sebagainya semua mereka yang urus. Mereka menjagaku sampai kedua orang tuaku datang ke RS. Ya, aku baru memberi kabar mereka sore hari, itu pun melalui konflik batin yang luar biasa. Aku mencari cara untuk memberi kabar tanpa membuat mereka khawatir.

Di kamar perawatan, perawat dan koas melakukan berbagai tes kesehatan untuk memastikan bahwa kesehatanku memenuhi prosedur untuk dilakukan operasi. Dari cek darah, gigi, tekanan darah, dan beberapa tes yang lainnya. Alhamdulillah aku sehat, dan dilanjutkan berpuasa.
Keesokan harinya jadwal operasi dimajukan karena itu hari Jumat, dokter dan perawat tentu saja mengejar waktu Sholat Jumat. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan operasi tersebut, sekitar 15 menit operasi selesai, kemudian pemulihan karena masih dalam pengaruh anastesi, total kurang lebih 30 menit. Rasanya dalam pengaruh anastesi itu seperti dibawa ke dunia lain. Entah di mana aku saat itu, dibawa berputar-putar, dan akhirnya kembali, saat itulah aku membuka mata, itu menandakan aku sudah selesai dioperasi.(dokternya pinter). Tapi aku masih pusing, karena pengaruh anastesi belum hilang. Orang tua dan teman-teman menyambutku ketika aku keluar dari ruang operasi, kembali ke kamar perawatan dan malanjutkan istirahat.

Ini pengalaman pertama, dan aku sungguh berharap ini yang terakhir. Tidak bisa membayangkan jika harus masuk ruang operasi lagi. TIDAK!!!
Sekarang ini aku menjalani masa-masa yang sulit pasca operasi, rasa sakitnya bertambah, lukanya juga semakin lebar dan dalam. Tidak mungkin luka seperti itu dijahit, jadi dibiarkan terbuka, dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk pemulihan. Menunggu jaringan tumbuh, kemudian mengering. Aku hanya memohon kepada Alloh agar senantiasa diberikan kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini.

Sungguh ini cobaan yang berat untukku dan keluargaku. Memang tidak bijak jika kita meminta cobaan yang mudah, yang harusnya kita lakukan adalah meminta agar selalu diberikan kekuatan yang lebih, kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa agar dapat melalui dengan sebaik-baiknya, dan tentu saja lulus dengan predikat baik, yaitu mendapatkan hikmah dan kebaikan dari cobaan ini. Aamiin.....
Semoga Alloh segera mengangkat penyakitku, dan diganti dengan kesembuhan....Aamiin yaa Rabb....

Ini foto sesaat setelah kecelakaan, 1 minggu sebelum operasi

No comments:

Post a Comment